Kamis, 13 Maret 2014

Apakah Anak Kecil dan bayi dapat Terkena Penyakit Stroke. . . ???

Informasi terupdate kali ini akan membahas teentang apakah anak kecil dapat terkena penyakit stroke?? jawabannya ya, simak selengakpnay si bawah ini.

Stroke terjadi bila darah yang mengandung oksigen tidak mencapai suatu bagian otak.

Kekurangan oksigen dan nutrisi ini bisa menyebabkan fungsi otak berkurang. Ini disebut stroke iskemik. Di sisi lain, stroke juga bisa terjadi ketika pembuluh darah pecah menyebabkan darah membanjiri otak dan sel-sel otak ikut mati, fungsi  otak menurun, dan ini disebut stroke hemorhagik.


Cermati penyebabnya

Penyebab stroke pada bayi kadang sulit untuk ditentukan, bahkan sepertiga stroke anak tidak berhubungan dengan penyakit tertentu, atau tidak diketahui faktor risiko terjadinya stroke.
Stroke akibat kekurangan oksigen, atau stroke iskemik, pada bayi biasanya terjadi akibat :

  • Bayi kekurangan oksigen selama persalinan.
  • Bayi mengalami gangguan jantung selama persalinan.
  • Kelainan darah seperti anemia sickle cell, penyakit yang merusak sel darah dan menyumbat pembuluh darah.
  • Kerusakan langsung pembuluh darah di otak.
  • Dehidrasi.
  • Kelainan genetik.
  • Infeksi seperti meningitis atau campak

Begitu pula jika ibu memiliki penyakit saat kehamilan, bayi pun bisa terkena stroke akibatnya. Misalnya ibu yang mengalami keracunan kehamilan (preeklampsia) yang ditandai dengan gejala hipertensi dan bengkak di seluruh tubuh. Penyebab lain adalah ketuban pecah, diabetes, infeksi, atau gangguan plasenta pada ibu. Semua kondisi pada ibu yang bisa menyebabkan bayi kekurangan oksigen di otak dapat menyebabkan stroke iskemik.

Sedangkan stroke hemorhagik atau stroke akibat perdarahan bisa disebabkan luka di kepala saat proses persalinan, kelainan pembuluh darah otak bayi, aneurisma (adanya kelemahan dinding arteri), dan penyakit gangguan pembekuan darah misalnya bayi hemofilia atau kurangnya faktor pembekuan akibat kekurangan vitamin K.

Gejala sering tak terduga
Seringkali orang tua tidak menyadari anaknya terkena stroke karena tidak menyangka hal itu terjadi. Ini menyebabkan keterlambatan pengobatan. Apalagi bayi tak bisa mengomunikasikan keluhannya. Kecuali jika anak terkena selama proses persalinan saat belum pulang dari rumah sakit. Kecurigaan stroke bisa muncul bila :

  • Kejang, terutama pada bayi baru lahir. Kejang juga bisa terjadi pada anak yang lebih besar bisa disertai dengan kelemahan satu sisi tubuh.
  • Sakit kepala yang memberat tiba-tiba. Bila anak belum bisa bicara mungkin ditandai dengan bayi rewel dan muntah yang menyemprot. Anak yang lebih besar bisa mengeluh sakit kepala hebat hingga tak bisa bermain seperti biasa.
  • Bicara menjadi tidak jelas, mengalami kemunduran komunikasi, bicara pelo.
  • Tiba-tiba kehilangan penglihatan atau gerakan mata menjadi tidak normal.
  • Tiba-tiba tidak bisa berjalan normal, langkah diseret satu sisi tubuh.
  • Tidak sadarkan diri mendadak.
  • Kehilangan ingatan atau perubahan perilaku mendadak

Tidak ada yang bisa dilakukan orang tua kecuali segera meminta pertolongan dokter karena stroke perlu ditangani segera. Pemeriksaan penunjang akan dilakukan dokter seperti pemeriksaan darah dan pencitraan.

Pemeriksaan darah bisa mendeteksi apakah anak mengidap infeksi, kelainan kekentalan darah, atau kelainan genetik. Pemeriksaan pencitraan dapat melihat gambaran otak misalnya MRI atau CT scan. MRI atau magnetic resonance imaging merupakan pemeriksaan pencitraan menggunakan magnet dan gelombang radio dan dengan teknologi komputer dapat menggambarkan bagian tubuh terutama jaringan lunak.

Sedangkan CT scan (computed tomography scan) menggunakan sinar X yang menggambarkan gambaran tulang atau jaringan tubuh lainnya. Pemilihan antara MRI atau CT scan tergantung pertimbangan dokter yang memintanya. Pemeriksaan dengan teknik yang sama bisa juga melihat kelainan pembuluh darah yang disebut dengan pemeriksaan angiografi. Pada bayi dengan tulang kepala yang masih lunak, pemeriksaan ultrasound (USG) bisa menjadi alternatif yang mudah dan cepat untuk mendeteksi dini kelainan pada otak. 

Dapatkah sembuh ?
Kesembuhan tergantung dari tanda dan gejala serta luasnya bagian otak yang terkena. Bayi kecil atau anak kecil yang masih dalam pertumbuhan otak pesat mungkin mengalami dampak lebih berat dengan kejadian ini tetapi diharapkan pemulihan juga lebih mudah karena otak yang masih fleksibel. Begitu juga jika anak memang memiliki penyakit dasar yang menyebabkannya mudah terjadi stroke berulang misalnya kelainan jantung, kelainan pembekuan darah, dan sebagainya.

Sayangnya, stroke pada masa bayi bisa menyisakan gejala seperti palsi serebral, gangguan kecerdasan, kelemahan satu sisi tubuh, gangguan bicara, gangguan penglihatan, yang mungkin mengganggu fungsi si kecil sehari-hari. Anak bisa tergantung pada orang dewasa sepenuhnya. Di sisi lain, bisa pula anak berfungsi seperti anak lain di lingkungannya dan tetap produktif. Orang tua perlu bekerja sama dengan dokter dan terapis untuk meminimalkan dampak stroke ini. Mencari informasi dari orang tua lain yang pernah mengalami kejadian yang sama mungkin akan menambah semangat dan wawasan bagaimana membesarkan anak dengan riwayat stroke di masa kecil.

Semoga beermanfaat :)

Posted By :  anur01.wordpress.com


Apakah Anak Kecil dan bayi dapat Terkena Penyakit Stroke. . . ???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

obatpenyakitjantung0.wordpress.com obatpenyakittbc0.wordpress.com caramengecilkanperut0.1naturalremedies.biz obatpelangsingperut0.wordpress.com